Senin, 24 September 2012

LEARN ANYTIME...ANYWHERE...FOR ANYONE WITH MOBILE LEARNING...


Bapak dan Ibu pernah me-razia telepon seluler peserta didik??? Pasti ada yang pernah. Dan mungkin diantaranya ada yang menemukan  konten-konten yang tidak seharusnya ada, banyak terdapat di telepon genggam mereka. Iiihhhh…miris sekali!!!
            Penggunaan telepon genggam atau telepon seluler (ponsel) di sekolah atau lembaga pendidikan masih dibatasi atau bahkan dilarang apabila digunakan  selama proses pembelajaran. Hal itu dilakukan karena aktivitas berponsel akan mengganggu konsentrasi belajar peserta didik dan pembelajaran. Akibatnya sering terjadi perampasan ponsel, razia ponsel yang berisi materi melanggar UU Pornografi. Karena banyaknya berita tentang pelarangan ponsel dan betapa negatifnya pengaruh ponsel, maka seolah-olah ponsel banyak kekurangan atau negatifnya daripada manfaatnya.  Namun di sisi lain, apabila kita jeli dan kreatif tentu ponsel bisa menjadi alat yang berguna bagi peserta didik dan gurunya. 
            Disadari atau tidak memang segala sesuatu di dunia ini selalu hadir dalam dua sisi (positif dan negatif), tak terkecuali ponsel, tinggal bagaimana kita mengelola agar sisi positif berperan lebih dominan dibanding sisi negatifnya. Kiranya kita sepakat bahwa kecepatan dan ketepatan akses komunikasi tentulah merupakan hal yang sangat positif bagi para peserta didik dan siapa saja yang hidup di zaman ini. Seorang guru yang kreatif dan inovatif tentu jeli dalam memanfaatkan lingkungan sekitar peserta didik sebagai media pembelajaran karena dekat dengan peserta didik. Jika kita cermati ternyata ponsel tidak hanya untuk sms dan menelepon saja namun beragam fungsi dengan spesifikasi khusus di zaman yang makin maju ini.  Dengan kecanggihan ponsel yang demikian itu mengapa tidak dimanfaatkan guru untuk memajukan pembelajaran di sekolahnya?
            Ada beberapa manfaat ponsel bagi pembelajaran antara lain :
  • Sebagai alat hitung (menggantikan kalkulator).
  • Sebagai alat bantu untuk menerjemahkan bahasa secara digital.
  • Sebagai sarana bimbingan siswa ( sms mengingatkan siswa untuk mengerjakan PR,untuk saatnya belajar, dsb)
  • Sebagai alat mengambil gambar/foto untuk bahan belajar.
  • Sebagai alat permainan perburuan kosa kata bahasa secara digital.
  • Ponsel kini bisa disamakan dengan komputer kecil – bisa mengecek email, melakukan pencarian on-line, dan merekam. Sementara kebanyakan sekolah di daerah tak mampu memberikan komputer untuk tiap murid. Ponsel menjadi salah satu alternative.
  • Para guru bisa membuat blog (web log, catatan di situs internet) lewat ponsel.
  • Para siswa bisa mencari informasi pembelajaran di internet lewat ponsel.
  • Para siswa bisa melakukan riset lewat SMS atau internet di ponsel
  • Para siswa bisa memakai kamera ponsel untuk mengambil foto dan memasukkannya pada tugas sekolah.
Jadi, sebenarnya kita dapat memaksimalkan fungsi dan manfaat ponsel termasuk dalam pembelajaran juga. Bagi peserta didik, ponsel yang sehari-hari mereka pakai bersenang-senang, bisa memberikan mereka alternatif baru untuk belajar di luar kelas di mana cara ini memanfaatkan kecintaan anak-anak pada teknologi terkini. Dengan ponsel sebagai media pembelajaran diharapkan anak-anak lebih termotivasi untuk memakai ponsel mereka untuk tujuan yang mendidik. Bukan malah melarang atau menghindarinya, namun kita harus memikirkan cara untuk mencegah mereka menyalahgunakan ponsel.
       Yang perlu sekolah lakukan berkenaan dengan trend ini adalah mengelola bagaimana memetik sisi positif dengan memberdayakan ponsel siswa sebagai media pendukung pembelajaran atau kita kenal dengan mobile learning. Misalnya, sekolah mestinya memiliki website resmi atau setidaknya blog yang dikelola dengan baik. Di dalam blog atau website tersebut disediakan link ke situs-situs  yang memuat informasi edukatif dan dapat diakses melalui ponsel siswa. Setiap guru di sekolah tersebut pun  wajib berperan memberikan kontribusi nyata dengan menyusun  bahan ajar yang akan diberikan di ruang kelas. Lebih baik lagi apabila para guru tersebut mampu membuat bahan ajar dalam bentuk multimedia interaktif. Hal tersebut tentu akan memberi tantangan tersendiri bagi para guru agar mampu menyusun bahan pembelajaran yang dapat dilihat, dipelajari dan di-download para peserta didik. Selain guru, siswa juga diminta berkontribusi untuk memanfaatkan situs sekolah sebagai wahana untuk berkreasi.
          Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan para guru dalam pembuatan mobile learning ini, termasuk harus tahu ponsel apa yang dapat support untuk dapat digunakan dalam mobile learning. Biasanya ponsel yang dapat support kegiatan mobile learning harus support dengan  flash lite. Flash lite ini menjadi fasilitas standar untuk ponsel, dengan tidak memerlukan   spesifikasi yang tinggi. Selain itu, guru harus paham benar cara pembuatan multimedia interaktif yang dapat diaplikasikan di ponsel peserta didik.
            Harapan dari pembelajaran dengan menggunakan mobile learning ini adalah peserta didik dapat belajar kapan saja, dimana saja dan dengan siapa saja. So, ponsel mereka tidak lagi berisi konten negatif lagi,kan?? Justru dipenuhi materi ajar yang tentunya menarik dan sangat bermanfaat bagi mereka. Bila ini terjadi, anak senang…guru pun senang. Bukan begitu, ibu dan bapak guru??

 Diambil dari berbagai sumber…

Kamis, 20 September 2012

MAKIN GREGEEET BELAJAR DENGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF...!!

      Multimedia interaktif telah banyak digunakan dalam pembelajaran sekarang ini. Masih ingatkah dengan postingan  saya tempo hari tentang multimedia?? Masih dong...Yu kita lihat apa itu multimedia. 
Multimedia merupakan proses komunikasi berasaskan teknologi komputer yang menggabungkan penggunaan berbagai unsur media digital seperti teks, audio, grafik dan video untuk menyampaikan pesan yang ingin kita sampaikan. Sedangkan Interaktif merupakan aplikasi yang menyediakan  pengguna agar dapat berinteraksi dengan media yang disampaikan secara aktif. Apabila si pengguna mendapatkan keleluasaan dalam mengontrol multimedia tersebut, maka hal ini disebut multimedia interaktif.
      Thorn (2006) mengajukan enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif, yaitu :
1.  Kemudahan navigasi
2.  Kandungan kognisi
3.  Presentasi informasi
4.  Integrasi media
5.  Artistik dan estetika
6.  Fungsi secara keseluruhan.
Multimedia interaktif (Green & Brown, 2002: 2-6) menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri dari:
a) teks
b) grafik
c) audio dan
d) interaktivitas

a. Teks
Teks adalah simbol berupa medium visual yang digunakan untuk menjelaskan bahasa lisan. Teks memiliki berbagai macam jenis bentuk atau tipe (sebagai contoh: Time New Roman, Arial, Comic San MS), ukuran dan wana. Satuan dari ukuran suatu teks terdiri dari length dan size. Length biasanya menyatakan banyaknya teks dalam sebuah kata atau halaman. Size menyatakan ukuran besar atau kecil suatu huruf. Standar teks memiliki size 10 atau 12 poin. Semakin besar size suatu huruf maka semakin tampak besar ukuran huruf tersebut.

b. Grafik
Grafik adalah suatu medium berbasis visual. Seluruh gambar dua dimensi adalah grafik. Apabila gambar di render dalam bentuk tiga dimensi (3D), maka tetap disajikan melalui medium dua dimensi. Hal ini termasuk gambar yang disajikan lewat kertas, televisi ataupun layar monitor. Grafik bisa saja menyajikan kenyataan (reality) atau hanya berbentuk iconic. Contoh grafik yang menyajikan kenyataan adalah foto dan contoh grafik yang berbentuk iconic adalah kartun seperti gambar yang biasa dipasang dipintu toilet untuk membedakan toilet laki-laki dan perempuan.
Grafik terdiri dari gambar diam dan gambar bergerak. Contoh dari gambar diam yaitu foto, gambar digital, lukisan, dan poster. Gambar diam biasa diukur berdasarkan size (sering disebut juga canvas size) dan resolusi. Contoh dari gambar bergerak adalah animasi, video dan film. Selain bisa diukur dengan menggunakan size dan resolusi, gambar bergerak juga memiliki durasi.

c. Audio
Audio atau medium berbasis suara adalah segala sesuatu yang bisa didengar dengan menggunakan indera pendengaran.  Contoh: narasi, lagu, sound effect, back sound.

d. Interaktivitas
Interaktivitas bukanlah medium, interaktivitas adalah rancangan dibalik suatu program multimedia. Interaktivitas mengijinkan seseorang untuk mengakses berbagai macam bentuk  media atau jalur didalam suatu program multimedia sehingga program tersebut dapat lebih berarti dan lebih memberikan kepuasan bagi pengguna. Interaktivitas dapat disebut juga sebagai interface design atau human factor design.
Interaktivitas dapat dibagi menjadi dua macam struktur, yakni struktur linear dan struktur non linear. Struktur linear menyediakan  satu pilihan situasi saja kepada pengguna sedangkan struktur nonlinear terdiri dari berbagai macam pilihan kepada pengguna.

Green & Brown (2002: 3) menjelaskan, terdapat beberapa metode yang digunakan dalam menyajikan multimedia, yaitu:
a.       Berbasis kertas (Paper-based), contoh: buku, majalah, brosur.
b.      Berbasis cahaya (Light-based), contoh: slide shows, transparasi.
c.       Berbasis suara (Audio-based), contoh: CD Playerstape recorder, radio.
d.      Berbasis gambar bergerak (Moving-image-based), contoh: televisi, VCR (Video cassette recorder), film.
e.       Berbasiskan digital (Digitally-based), contoh: komputer.

      Apabila peserta didik kita disuguhi dengan multimedia interaktif dalam pembelajaran, waaaahh...mungkin tidak ada lagi peserta didik yang bosan dan mengantuk selama pembelajaran. Lebihnya bila peserta didik merasa terhibur dan memberikan perhatian lebih, bukan tidak mungkin akan berdampak positif kepada hasil belajarnya nanti.Semakin asyik saja bukan dengan menggunakan Multimedia Interaktif dalam pembelajaran??


 sumber: http://yogapw.wordpress.com/2010/01/26/pengertian-multimedia-interaktif/

Jumat, 07 September 2012

Menata Ulang Data di Komputer Vs Kawat Gigi..??

      Kawat gigi dengan menata ulang data di komputer kita, apakah ada hubungannya??? Heheh, memang tidak ada,  hanya saja keduanya memiliki persamaannya, yaitu membuat rapih. Kawat gigi membuat rapih gigi seseorang, menata ulang data komputer pun membuat rapih data-data kita di dalam komputer. Kondisi hard disk komputer kita yang pakai untuk menyimpan data, menghapusnya, lalu memasukkan data baru...kadang membuat data-data yang ada di dalamnya tidak beraturan atau dalam istilah lainnya fragmentasi. Hal ini akan menyebabkan kesulitan dalam membuka data atau mencari data. Untuk kasus ini diperlukan perawatan yang disebut defragmentasi, yaitu suatu langkah untuk mengurutkan data agar tersusun secara rapih dan berurutan.
      Defragmentasi pada windows dapat dilakukan dengan menggunakan disk defragmenter yang dapat diilustrasikan sebagai berikut ini:
1. Klik pada Start > All Programs > Accessories > System Tools > Disk Defragmenter
2. Klik pada Start > ketik defrag, tekan Enter.

3. Klik Defragment Now
4. Selanjutnya pilihlah salah satu  drive yang akan dilakukan defragmentasi terhadapnya.
5. Klik OK untuk memulai proses.
      Selesailah...perawatan data-data komputer kita. Hardware-nya kinclong...software-nya pun dalam kondisi prima. Sehingga  apapun, bagaimanapun, dan sebanyak apapaun  data yang kita masukan, kinerja komputer kita tetap stabil dan prosesnya cepat..seperti jalan tol Seperti selalu baruuuuu!!!!
So..pakein "kawat gigi" di komputer kita,yuu!! Hehehehe...

Kamis, 06 September 2012

KKOMPUTER ANDA LOYO BIN LEMOT??? TIDAK AKAN TERJADI...BILA ANDA RAJIN MERAWAT KOMPUETR ANDA!!!

Perawatan Komputer
       Komputer telah digunakan oleh semua kalangan, dari yang muda sampai  yang tua. Dari siswa Sekolah Dasar,pejabat  sampai kalangan bisnis. Hampir setiap kegiatan, komputer telah menjadi bagian kehidupan mereka untuk mempermudah tugas dan pekerjaan. Apa jadinya bila komputer yang sedang Anda pergunakan tiba-tiba lemot, atau bahkan tidak merespon apa yang kita minta? Bisa dipastikan komputer Anda butuh perawatan khusus agar sistem di dalamnya bekerja kembali secara normal. 
       Seperti halnya manusia, komputer pun membutuhkan perawatan, perhatian, dan asupan lengkap agar dapat beraktivitas secara prima.  Sistem dalam jaingan komputer membutuhkan perawatan secara berkala. Hal ini diperlukan agar sistem yang telah terpasang dapat selalu bekerja sesuai fungsinya. Sistem yang tidak bekerja sesuai fungsinya dapat mengakibatkan pekerjaan terhambat, apalagi bagi kalangan usah. Dan ini berarti kerugian pada sebuah perusahaan tersebut.
         Ada beberapa hal yang menjadi tujuan dalam perawatan komputer ini, diantaranya adalah:
  1. Menuntun pemakai untuk dapat memakai dan mengoperasikan komputer dengan baik dan benar.
  2. Menjaga agar data penting tidak hilang dengan mem-back up data tersebut secara rutin dalam kurun waktu tertentu.
  3. Mengikuti prosedur paket perawatan jaringan komputer secara professional.
  4. Menerapkan komputerisasi untuk proses kerja, sehingga efisiensi kerja akan meningkat.
Perawatan yang dilakukan tidak hanya pada software-nya saja,tentunya untuk hardware-nya juga harus benar-benar diperhatikan. Untuk hardware,komputer Anda perlu dibersihkan dari kotoran, debu, maupun minyak yang menempel. Sedangkan bagian sofware perawatan yang diharapkan mencakup:
  1. Membuat salinan untuk data-data penting  yang ada pada komputer, yang disebut System Back-up.
  2. Merapihkan data dengan cara defragmentasi data, membuang sampah-sampah yang ada pada komputer, memperbaiki kesalahan setting, yang disebut dengan System Optimiation
  3. Membangun dan menata ulang kembali sistem yang rusak oleh faktor yang tidak disengaja, supaya sistem dapat bekerja kembali seperti semula, yang disebut System Rebuild.
  4. Menambah fungsi, memperbaharui sistem yang ada sesuai dengan permintaan, testing stabilitas untuk hardware dan software sebelum pemasangan, yang disebut System Upgrade.
  5. Melacak dan membersihkan virus dari komputer dan jaringan atau Pembersihan Virus
  6. Pemasangan dan perubahan password, untuk pengamanan sistem dan data penting dari orang luar yang tidak berkepentingan.
 Apabila perawatan di atas Anda kerjakan secara berkala, tidak akan lagi komputer lemot kan???



Sumber:
http://www.smartpratama.com/berita-66-maintenance-computer--network.html.